Ilustrasi kelas SD dengan seorang guru yang sedang mendampingi siswa hiperaktif yang sedang bergerak aktif, dengan suasana kelas yang ceria dan rapi, menunjukkan interaksi positif antara guru dan siswa.

Pendahuluan

Siswa dengan perilaku hiperaktif seringkali menjadi tantangan tersendiri bagi guru di kelas. Anak-anak yang hiperaktif cenderung sulit untuk fokus, mudah gelisah, dan memiliki energi yang sangat tinggi. Kondisi ini dapat mempengaruhi proses pembelajaran serta suasana kelas secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk memahami cara menghadapi siswa SD yang hiperaktif secara tepat dan efektif agar dapat mendukung perkembangan mereka sekaligus menjaga kenyamanan belajar bagi seluruh siswa.

Mengenal Siswa yang Hiperaktif

Hiperaktif merupakan bagian dari kondisi Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), yang ditandai dengan perilaku impulsif, kesulitan mempertahankan perhatian, dan aktivitas fisik yang berlebihan. Pada anak SD, gejala hiperaktif sering tampak sebagai kesulitan duduk tenang, mudah terganggu oleh suara atau gerakan kecil, serta kecenderungan untuk berbicara atau bergerak nonstop.

Ciri-ciri Siswa Hiperaktif di Kelas

  • Sulit duduk diam selama pelajaran
  • Mudah terdistraksi oleh hal-hal sekitar
  • Suka berbicara tanpa diundang atau mengganggu teman
  • Sulit mengikuti instruksi dengan penuh
  • Tampak gelisah, sering mengepak kaki atau tangan

Cara Menghadapi Siswa Hiperaktif di Kelas

1. Berikan Struktur dan Aturan yang Jelas

Siswa hiperaktif akan merasa lebih aman dan fokus jika mereka memahami aturan kelas dan jadwal kegiatan secara konsisten. Guru dapat membuat aturan sederhana dan pengingat visual agar siswa dapat mengikutinya dengan mudah.

2. Gunakan Metode Pembelajaran yang Interaktif

Aktivitas yang melibatkan gerakan dan partisipasi aktif dapat membantu menyalurkan energi siswa hiperaktif secara positif. Misalnya, pembelajaran berbasis permainan, diskusi kelompok, atau kegiatan praktis yang melibatkan gerak.

3. Beri Waktu Istirahat yang Cukup

Sisihkan waktu untuk istirahat singkat agar siswa dapat melepaskan energi berlebih. Istirahat singkat ini dapat membantu mereka kembali fokus saat kegiatan pembelajaran dilanjutkan.

4. Berikan Perhatian Positif dan Penguatan

Guru harus rajin memberikan pujian atau penghargaan ketika siswa menunjukkan perilaku yang diharapkan. Penguatan positif dapat memotivasi siswa hiperaktif untuk berusaha mengontrol perilakunya.

5. Komunikasi dengan Orang Tua

Kolaborasi dengan orang tua sangat penting untuk memahami kondisi siswa secara lebih mendalam dan melakukan pendekatan yang konsisten di rumah dan di sekolah.

Kesimpulan

Menghadapi siswa SD yang hiperaktif memang menuntut kesabaran dan strategi yang tepat dari guru. Dengan mengenal karakter siswa hiperaktif dan menerapkan metode pembelajaran yang sesuai, guru dapat membantu anak-anak tersebut belajar dengan nyaman dan efektif. Memberikan struktur yang jelas, kegiatan interaktif, serta dukungan positif akan sangat membantu siswa dalam mengelola perilakunya sehingga mereka dapat berkembang secara optimal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *